Mahkota
Bunga Kenangan
Pada suatu hari,
disebuah hutan terdapat seekor kancil dan harimau yang bersahabat. Kedua hewan
itu sangan akrab dan saling menyemangati, seperti layaknya sahabat sejati.
Mereka saling membantu dan selalu berpergian bersama – sama. Tetapi disetiap
persahabatan pasti selalu ada konflik dan perselisihan bukan? Sudah bertahun –
tahun mereka bersahabat belum pernah ada konflik sedikit pun. Tetapi suatu
ketika konflik dan perselisihan itu datang. Hanya masalah kecil, tetapi
terlihat besar dimata si kancil. Suatu hari kancil meminta tolong kepada
harimau untuk mengambilkan kalung kancil yang terjatuh di tengah sungai yang
tidak terlalu deras.
“Harimau, tolong aku. Kalung ku terjatuh, kalung itu
sangan berharga! Kalung itu pemberian Ibuku.” Kata si kancil
“Baiklah, tunggu sebentar.” Jawab harimau
Tetapi, tiba tiba gajah
yang lucu datang dan berkata
“Harimau, tolong kami. Kami diserang oleh sekelompok
serigala yang jahat dan kejam. Tolong selamat kan kami harimau”
‘Baiklah tunjukan jalannnya padaku.”
Saat itu Kancil kaget dan merasa tidak terima karena
harimau lebih memlilih menolong gajah dari pada kancil.
“TUNGGU HARIMAU! KAU LEBIH MEMILIH MENOLONG GAJAH?”
“Bukan begitu maksudku, tapi jika tidak terburu-buru
banyak gajah yang akan mati”
Lalu si harimau pun langsung pergi berlari dengan
gajah, dan meninggalkan kancil didekat kolam.
“Oh, jadi begitu dia
jauh lebih memilih menolong gajah dari pada aku” dengan sedih dan pasrah dia
berkata seperti itu. Padalah gajah memang lebih membutuhkan pertolongan
harimau. Tapi kalung itu kan kalung yang sangat berharga bagi kancil. Kalung
itu adalah kalung bunga kenangan terakhit dari ibu kancil.
‘LIHAT SAJA HARIMAU! AKU TIDAK MEMBUTUHKAN BANTUAN
MU LAGI!”
Tiba tiba lewatlah seekor buaya dan berkata
“Ada apa kancil? Mengapa engkau berteriak dan
marah?” Tanya buaya
“Kalungku hanyut di sungai ini. Itu adalah kalung
berharga dari Ibuku.” Jawab kancil
“Baiklah akan kucarikan. Kau jangan kemana – mana
tunggulah disini.”
Lalu si buaya berangkat dan membantunya
mencari.Beberapa saat kemudian buaya menemukan kalung bunga kenangan itu.
“Ini bukan cil?” tanya buaya
“Wahh.. Kamu hebat sekali buaya! Kau memang
pahlawanku. Terimakasih ya buaya” jawab kancil dengan gembira
Lalu
harimau datang dengan menghela nafas berkali – kali dia sangan kecapaian karena
berlari dan melawan beberapa serigala. Tapi tentusaja harimau menang karna
gajah – gajah dewasa dan harimau lainnya ikut membantu melawan puluhan serigala
kejam itu.
‘Baiklah kancil, aku carikan kalung mu ya. Jadi apa
warna kalung mu?” Tanya harimau
“TIDAK USAH! AKU SUDAH MENEMUKANNYA DAN BUAYA LAH
YANG TELAH MEMBERI DAN MENEMUKAN KALUNG ITU!JANGAN PERNAH ANGGAP AKU SAHABAT MU
LAGI! AKU BENCI PADAMU!”
Lalu si kancil pergi dan meninggalkan harimau dengan
kesal. Sesampainya kancil dirumah Ia membanting pintu kencang – kencang. Tetapi
tiba – tiba ada suara belrumah kancil .Saat kancil membukakan pintu tidak ada
seorangpun disana. Hanya ada mahkota cantik yang terbuat dari rangkaian bunga
mawar putih dan mawar merah.Dan sepucuk surat. Saat Ia membuka suratnya
ternyata itu surat dari harimau begini isinya
“Kancil,
maafkan aku. Aku tahu kau marah tetapi kau harus mengerti kalau aku tidak bias menolong
mu. Karna pada saat itu ada hal yang lebih penting. Ini ada mahkota bunga yang
kubuat sendiri. Aku merancang,membuat,dan memetik bunga ini sendiri lho..
Semoga kau suka dan senang ya. Ku mohon jangan marah pada ku. Aku takut aku
tidak bisa melihat tawa, senyum,canda, dan keindahan matamu lagi. Aku sangat menyayangimu kancil.”
Tapi
tentu saja kancil masih kesal dengan rasa sedikit terharu, kancil melempar
hadiah dari harimau keatas kasur. Lalu kancil pun merasa haus. Sehingga kancil
pergi ke danau untuk meminum air. Tetapi siapa sangka, ada seorang pemburu yang
membidik kancil. Harimau melihat kejadian itu. Dan dengan keberanian dan
kepastian harimau melompat dan melindungi kancil. Harimau pun tertembak. Si pemburupun lari.
Kancil sangat terkejut dan kaget. Ia langsung memeluk harimau dan menangis.
Harimau pun berkata dengan terbata – bata lemah “maa..aaf kan ak.. ak… ku..”
dan harimau pun mati. Kancil menangis tersedu – sedu karena menyesal. Karena
harimau benar benar sahabat sejati kancil. Yang berani mengorbankan nyawanya
untuk kancil. Kancil pun menganggap Mahkota bunga itu adalah mahkota bunga
kenangan harimau dan kancil, yang menyimpan seribu kenangan kancil dan harimau. -The End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar